Jakarta (JN) --- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama dengan seluruh stakeholder dalam pembangunan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan optimis bahwa pekerjaan proyek tersebut akan rampung sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejumlah pekerjaan proyek Bakauheni Harbour City (BHC) terus dikebut, diantaranya _themepark_ Krakatau Park yang progresnya saat ini telah mencapai 73%.
"Kami targetkan, untuk tahap awal _themepark_ Krakatau Park ini dapat _soft launching_ pada momen Lebaran tahun ini. Saat periode Lebaran diperkirakan keberadaan BHC ini sangat potensial dapat menarik antusiasme kunjungan masyarakat, khususnya para pemudik yang menyeberang di lintas Merak - Bakauheni," tutur Ira dalam pertemuan rapat dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Jakarta, kemarin.
Proyek Krakatau Park, yang merupakan kerja sama ASDP dengan Jatim Park Group, akan menjadi destinasi wisata berkonsep taman bermain (themepark) dengan wahana yang melengkapinya antara lain _ferrys wheels_, taman bunga, gallery Krakatau, wahana air, 4D cinema, ghost house, bumper car, air bike, tornado, giant slide, airbon shoot, animal coaster, rodeo, dan dark side Krakatau.
Tentunya dengan kehadiran Krakatau Park, ASDP turut menghadirkan alternatif wisata dan hiburan bagi pengguna jasa atau masyarakat secara umum saat libur Lebaran tahun ini. "Pada momen Lebaran tahun ini, pengguna jasa maupun masyarakat umum diharapkan memiliki pengalaman berbeda saat berada di kawasan Bakauheni Habour City," kata Ira.
Sebelumnya, proyek BHC yang juga telah rampung ialah Masjid Raya Bakauheni, yang dibangun Bank Syariah Indonesia (BSI). Masjid BSI yang akan menjadi icon baru dan destinasi wisata religi di Lampung ini tidak lama lagi akan diresmikan oleh Menteri BUMN dan siap beroperasi dengan kapasitas 2.000 jemaah. Masjid ini nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti transition area, multifunction area, toilet, area wudhu, area utilitas, area shalat, serambi, imam lounge, dan _viewing deck_.
Selain Masjid, terdapat proyek Selasar Siger yang dibangun oleh BTN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan juga telah rampung 100 persen, yang diperuntukan bagi pelaku UKM dan komunitas masyarakat melalui Pemerintah Provinsi Lampung.
"Lalu, untuk progres proyek UMKM Menara Siger sebagai area food and beverage, yang dibangun Bank Mandiri, sudah mencapai 38,88%. Sedangkan untuk progres renovasi Menara Siger yang merupakan kolaborasi dengan BRI, telah mencapai 96,12%. Kini, puncak Siger dengan warna kuning keemasan yang menjadi icon Lampung terlihat semakin megah dan indah," tutur Ira.
Adapun untuk proyek Creative Hub yang dibangun Bank BNI, progresnya baru mencapai 8,82%.
Saat kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Thohir pada akhir tahun lalu, pihaknya mengapresiasi kinerja ASDP atas progres proyek BHC, yang telah berjalan sesuai target waktu yang ditetapkan.
"Alhamdulillah, target pekerjaan on schedule. Harapan bersama, BHC akan menjadi destinasi pariwisata andalan masyarakat Indonesia. Tidak hanya menggerakkan perekonomian masyarakat Lampung, namun juga menjadi mercusuar peradaban," ujarnya.
Menurut Menteri Erick, proyek BHC memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Apalagi, ditunjang dengan keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera, yang membuat mobilitas masyarakat terus meningkat.
Pembangunan kawasan terintegrasi BHC terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I dengan periode waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dan mencakup area pengembangan seluas 41,9 hektare (ha). Pada Tahap IA ini BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, hotel, komersial UMKM, serta politeknik pariwisata.
Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan BHC sebagai kawasan kota mandiri. Pembangunan Tahap II ini dilaksanakan di Distrik 2 dan Distrik 3 dengan tujuan memperluas pelayanan BHC sebagai kawasan kota pelabuhan terintegrasi.
Serta, tahap terakhir atau Tahap III untuk periode 2041-2051 dengan luas 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan. Pada tahap ini fokus pembangunan Bakauheni Harbour City adalah memberikan keberagaman dan pembangunan yang telah dilaksanakan dengan opsi hotel, kondotel/vilatel, dan atraksi wisata.
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun. (Asdp)
0 Komentar